Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Luqothoh Bagian 1

  Oleh: Narsiti Seperti biasa saat ada kesempatan menjemput anak pulang sekolah, dua anak saya si Sulung dan anak nomor dua berceloteh kejadian asyik ataupun yang menyenangkan. Tsuroya, panggilan anak kedua saya tiba-tiba berceloteh “Ibu, hari ini aku seneng banget” dengan nada biacara penuh Bahagia. “O ya? Ada kejadian apa?” saya menimpali  dengan antusias. sumber gambar hasil jepretan sendiri “Pas jam istirahat, saya nemu uang di tangga, ye ye ye”. Saya terdiam beberapa saat. “Maksudnya kamu nemu uang, Mbak?” sapaan saya kepadanya untuk pembiasaan pada adik laki-laki dan adik perempuanya. “Iya, Bu” penuh antusias. Sementara saya masih menyimak dengan sambil mencari kata-kata yang tepat untuk memberikan informasi bahwa apa yang ia lakukan tidak tepat. “Mbak Tsuroya sudah tahu luqothoh apa belum?” tanya saya. “Belum, Ibu. Luqotoh itu apa?” “Mb Tsuroya belum tahu?” tanya saya. “Belum, Bu?” jawabnya tegas. “Ibu beri tahu mau apa tidak?” “Ya mau lah, Bu” Luqotoh

Guru Aini; Guru , Pahlawan yang Betul-Betul Tanpa Tanda Jasa

  Oleh: Narsiti, S.Pd. Judul Buku                   : Guru Aini Pengarang                    : Andrea Hirata Tebal Buku                  : 306 halaman Penerbit                        : PT Bentang Pustaka Tahun Terbit               : 2020   Sumber Gambar: https://mojokstore.com/wp-content/uploads/2020/01/Guru-Aini.png Apabila dalam puisi Balada Sang Guru karya Kadang Dwija disebutkan guru adalah ia yang terus melaju, ia yang tanpa kelu membangun pondasi…ia yang tanpa lelah merejam kebodohan, betul adanya. Dalam sebuah buku berjudul Guru Aini karya Andera Herata, menceritakan kisah seorang bu guru Desi tokoh guru yang tanpa kenal lelah berbagi ilmu Matematika di wilayah terpencil Sumatra. Bertemu dengan seorang anak bernama Aini yang memiliki kekurangan dalam menagkap mata pelajaran Matematika. Meskipun segala aral melintang ia hadapai, tidak membuatnya gentar untuk menjadi seorang guru sejati yang mampu mewujudkan mimpi Aini. Seorang anak dari wilayah terpencil Sumatra

Cerita Gadis Penjaja Kue

  sumber gambar: https://redkal.com/2017/03/24/%E2%80%8Bkeren-bocah-penjaja-kue-di-unlam-ini-ternyata-beprestasi/ Oleh: Rosyidah Purwo Ini adalah sebuah kisah nyata. Tidak direkayasa atau direka-reka. Gadis itu bernama Sari. Saat itu ia berumur 13 tahun. Usia SMP tentunya. Keadaan ekonomi yang cukup mapan telah memberinya kehidupan yang berbeda dari anak-anak se-uisnya pada masa itu. Bapaknya yang bekerja sebagai PNS sekaligus pengusaha dan ibunya sebagai ibu rumah tangga, cukup sekali untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pada masa itu. Masa itu adalah 1990-an. Masa di mana orang-orang kampung di tempat saya tinggal belum mengerti apa itu TV. Apa itu telephon. Di usianya, Sari sudah mengenal telephon apalagi TV. Malam itu begitu syahdu. Alunan music kitaro yang diputar teman saya mengalun indah dan…penuh harmoni. Sesaat anganku melayang pada sebuah masa lalu. Dengan gesit, jujur, dan lancar gadis itu mengurai ceitanya satu persatu runtut dan tak pernah bohong. Aku menitikkan air mata. Terh

Tebeng Knalpotnya Disteples Saja, Bu

  foto hasil jepretan sendiri Suatu siang di hari Sabtu, saya Bersama dua buah hati menyusuri jalanan aspal penuh dengan lobang sana-sini. Sebagaimana biasanya kami lebih sering menggunakan waktu antar jemput anak-anak sekolah dengan berbincang riang. Saat roda kendaraan tidak sengaja melaju di atas jalan berlobang, tebeng knalpot motor Beat warna hitam dengan sedikit corak hijau terjatuh. Karena laju kendaraan cukup kencang, saya tidak begitu memerhatikan. Anak sulung saya berkata, “Ibu knalpotnya jatuh” dengan suara keras. “Biarkan saja, itu tebengnya bukan knalpotnya,” jawab saya. “Lah, Ibu harusnya diambil…” kata anak saya yang ke dua. “Itu sudah pecah, Mba…” begitu sapa saya kepadanya. Sapaan Mba saya gunakan karena kebiasaan saat memanggilnya di depan dua adiknya. “Apa tidak apa-apa, Bu?” tanya anak sulung saya. “Tidak apa-apa, Mas. Lagian kan sudah pecah…” “Ya, tidak apa-apa Ibu, kan bisa dipasang lagi pakai streples,” timpal anak saya yang ke dua. Anak lucu yang m

Sepotong Mimpi untuk Anakku

  Oleh: Narsiti*) foto hasil jepretan sendiri/pemandangan alam Bibir mungilmu saling beradu Bertanya lirih pada Ibu, mengapa tiap senja beranjak petang baru pulang Adakah aku membuat ibu meradang   air mata ibu menggantung Seperti hujan yang tak kunjung jatuh Seperti sepotong mimpi yang mencari ujung jalan   "Nak, Ibu letakkan air mata ini pada pemiliknya. Tidur dan bermimpi lah. Ibu aminkan doamu".   Sumbang, 17 Juli 2022, 21.20 Sudut rumah cinta   *)Narsiti. Memiliki nama pena Rosyidah Purwo. Aktif menulis sejak 2010