Langsung ke konten utama

TENTANG KACAMATA BAGIAN 2

sumber gambar: dokumen pribadi

Saya kenakan kaca mata itu ketika sudah sampai di rumah. Sesuai dengan pesan dari pelayan. Karena ada dua macam lensa yang terpasang, awal pemakaian bisa membuat pusing apalagi ketika naik sepeda motor atau kendaraan. Cantik. Kataku dalam hati saat mematut diri di depan cermin.  

Suatu saat saya mendapat undangan dari komite kelas untuk menghadiri kegiatan Famly Gathering. Pada Famly Gathering  putaran ke tiga saya diminta untuk hadir di lokasi Balai Kemambang, Purwokerto. Coba searching lokasi pada link berikut ini https://www.nativeindonesia.com/taman-balai-kemambang/ atau link IG berikut https://www.instagram.com/tamanmaskemambang/?hl=id cantiiik sekali bukan lokasinya? Bisa untuk berwisata bersama keluarga dengan harga tiket yang super duper murah.

Pada acara usai makan siang, saya didekati oleh seorang ibu muda. Beliau duduk di sebelah saya dengan posisi saling memunggungi. Karena memang kursi panjang yang saya duduki tidak pas apabila posisi duduk bersebelahan dengan sama-sama menghadap ke depan.

"Usthadzah" begitu sapa beliau.

"Pinjam kacamatanya dong" katanya lagi dengan logat sedikit mirip logat Jakarta.

Saya kaget. Buat apa kacamata saya dipinjam? Kacamata saya tidak lebih bagus dari miliknya.

Lalu saya serahkan kacamata yang sedang saya pakai padanya. 

Ya Allah, saya terharu bukan main, kepengin menangis saat itu juga. Lensa kacamata saya dibersihkan dengan lembutnya. Disemprot menggunakan spray yang saya tidak tahu namanya saat itu.

"Usthadzah, ini pasti dilap pakai jilbab kain ya?" katanya.

Memang saya sehari-hari mengenakan jilbab. Mungkin beliau sudah paham kebiasaan tidak baik orang dalam memerlakukan kacamata.

Kok tahu ya? Batin saya.

"Iya, Bunda" jawab saya.

"Jangaaan...Ustadzah...sayang lensanya..." katanya penuh sayang dengan logat manja.

Suatu hari saya mendapat chat pribadi via whatsapp. Isinya adalah permintaannya untuk meminjam kacamata yang saya miliki. Sayapun menjawabnya dengan mengatakan untuk apa kacamata saya dipinjam. Masih menggunakan jawaba via chat whatsapp beliau mengatakan bahwa hanya mau pnjam saja. Pengin tahu ukuran kacamata yang saya pakai. 

Dua hari setelahnya kacamata saya dikembalikan. Masya Allah saya kaget terharu dan menitikan air mata saat itu juga. Kaca mata saya berubah jadi cantiiik dan indah. Maha suci Engkau wahai tuhan semesta alam yang sudah menganugerahi hamba-hamba yang berhati mulia.

😭 اللهم يسر امورهم فالدنيا والاخرة ولا تعسر عليهم 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE NAME IS DEW

sumber gambar: kapanlagi.com Gadis kecil itu masih duduk terdiam di depan meja komputer. Bola matanya bergerak-gerak mengikuti irama kursors yang menari-nari pada layar komputer. Komputer milik mas Panji yang sudah tidak digunakan lagi. Mas Panji, anaknya Budhe yang pertama. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib. Ia masih giat menggerakan jari jemari lentiknya di atas keybord . “Nduk, jangan terlalu larut ya?” pesan Budhe nya. “Nggih, Dhe” jawabnya sopan. Masih lima puluh sembilan detik menuju deadline pengiriman naskah. Meskipun mata sudah mengantuk, ia masih giat menyelesaikan tugasnya. Bismillah, mudah-mudah tulisan ini menemui takdir baiknya , doanya lirih. Sebuah alamat email majalah Bobo ia buka, naskah terkirim sudah. Selesai dikirim, ia bergegas menuju kamar tidur untuk beristirahat. *** Hari Minggu adalah jadwal rutin Kana berkunjung ke rumah Budhe. Sudah sejak satu tahun lalu, setiap hari Minggu, Kana mengnjungi Budhe. Kebetulan Budhe tinggal sendirian di rumah. Pakd...

Persahabatan Luba, Lubi, Renggong dan Gere-Gere

sumber gambar: puruhita.com Pagi hari matahari bersinar cerah. Terlihat Pidi tersenyum gembira. Pagi ini badanya terasa segar. Tidak ada satupun daunya yang sobek, bahkan bijih padinya juga utuh. Ia pun teringat akan kejadian semalam. Karena jaring laba-laba yang dipasang Luba dan Lubi semalam, ia aman dari ulah jail Renggong dan Gere-Gere. Hatinya ingin sekali mengucapkan terimakasih pada mereka. Karena jasanya, pagi ini ia tidak harus menanggung sakit. “Lubi, ayo kita sarapan” ajak Luba serangga paling besar. Mereka menuju tempat Pidi berada. Terlihat Renggong dan Gere-Gere bergelantungan pada jaring yang semalam mereka buat. Dengan langkah gesit Luba dan Lubi mengambil Renggong dan Gere-Gere yang terlihat pucat dan lemah. “Luba! Lubi! Lepaskan kami. Jangan makan kami!” terikak Gere-Gere dan Renggong. “Kami tidak akan melepaskan kalian. Sebelum kalian berhenti membuat ulah pada Pidi!” jawab Luba si laba-laba besar. “Apa salah kami, Luba?!” tanya Renggong kesal. “Apaka...

Jendela Kelas

sumber gambar: pixabay.com Pagi menjelang bel masuk berbunyi, Bu Aria menelisik pada semua sudut halaman sekolah. Pagi ini Bu Aria bersama murid-murid kesayangnya akan melakukan apel pagi di halaman sekolah. Pandangan mata Bu Aria tertuju pada sebuah jendela ruang kelas yang terbuka. Bu Aria mengernyitkan kening. "Kok bisa jendela itu terbuka?" pikirnya dalam hati. Lalu ia mengambil _handphone_ miliknya, ia arahkan bagian kamera pada jendela tersebut. Cekrek, sebuah gambar jendela terbuka di pagi hari pada sebuah ruang kelas tersimpan dalam memori _handphone_ nya. Ruangan ber AC memang tidak seharusnya fentilasi terbuka saat AC menyala. Sebab akan menyebabkan AC tidak bisa bertahan lama. Oleh karena itu, pengguna ruangan-ruangan ber AC memang harus disiplin dalam menutup fentilasi yang ada. "Pasti jendela ini terbuka sepanjang malam" pikir Bu Aria sebelum memulai apel paginya. Sejenak Ia menoleh pada ruang kelas berjendela terbuka di belakangnya. Lalu ia memulai ape...