Langsung ke konten utama

Jendela Kelas


sumber gambar: pixabay.com

Pagi menjelang bel masuk berbunyi, Bu Aria menelisik pada semua sudut halaman sekolah. Pagi ini Bu Aria bersama murid-murid kesayangnya akan melakukan apel pagi di halaman sekolah. Pandangan mata Bu Aria tertuju pada sebuah jendela ruang kelas yang terbuka. Bu Aria mengernyitkan kening. "Kok bisa jendela itu terbuka?" pikirnya dalam hati. Lalu ia mengambil _handphone_ miliknya, ia arahkan bagian kamera pada jendela tersebut. Cekrek, sebuah gambar jendela terbuka di pagi hari pada sebuah ruang kelas tersimpan dalam memori _handphone_ nya.

Ruangan ber AC memang tidak seharusnya fentilasi terbuka saat AC menyala. Sebab akan menyebabkan AC tidak bisa bertahan lama. Oleh karena itu, pengguna ruangan-ruangan ber AC memang harus disiplin dalam menutup fentilasi yang ada. "Pasti jendela ini terbuka sepanjang malam" pikir Bu Aria sebelum memulai apel paginya. Sejenak Ia menoleh pada ruang kelas berjendela terbuka di belakangnya. Lalu ia memulai apel paginya bersama murid-murid kesayangannya.

Gambar jendela terbuka yang sudah tersimpan dalam memori HPnya, Ia buka seusai melaksanakan apel pagi. Sebagai kepala sekolah, ia memiliki kewajiban untuk menyelidiki hal apa saja yang sekiranya tidak sesuai dengan SOP di sekolahnya, termasuk yang menjadi penyebab jendela dalam ruangan ber AC terbuka. Apalagi jendela ini sudah terbuka sejak kakinya menginjakkan gerbang sekolah, pukul 06.30 wib. Bukan sebuah kebiasaan di sekolah yang dikepalainya. "Bu Aria, apakah sudah mendengar kabar terbaru?" tanya salah satu rekan kerjanya yaitu bu guru Laila. Seorang guru kelas di kelas enam. Usut punya usut ternyata pak guru Kandar, salah satu rekan bu Aria, tertidur di dalam kelas usai melaksanakan bimbingan belajar malam di kelas enam. Karena jarak rumahnya terlalalu jauh untuk kembali ke rumah, Ia memutuskan untuk tidur di dalam ruang kelas. Bu Aria paham, pak guru Kandar adalah satu-satunya guru yang tidak bisa tidur dengan AC menyala.


Rosyidah Purwo

Purwokerto

24.01.25

07.28 wib

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE NAME IS DEW

sumber gambar: kapanlagi.com Gadis kecil itu masih duduk terdiam di depan meja komputer. Bola matanya bergerak-gerak mengikuti irama kursors yang menari-nari pada layar komputer. Komputer milik mas Panji yang sudah tidak digunakan lagi. Mas Panji, anaknya Budhe yang pertama. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib. Ia masih giat menggerakan jari jemari lentiknya di atas keybord . “Nduk, jangan terlalu larut ya?” pesan Budhe nya. “Nggih, Dhe” jawabnya sopan. Masih lima puluh sembilan detik menuju deadline pengiriman naskah. Meskipun mata sudah mengantuk, ia masih giat menyelesaikan tugasnya. Bismillah, mudah-mudah tulisan ini menemui takdir baiknya , doanya lirih. Sebuah alamat email majalah Bobo ia buka, naskah terkirim sudah. Selesai dikirim, ia bergegas menuju kamar tidur untuk beristirahat. *** Hari Minggu adalah jadwal rutin Kana berkunjung ke rumah Budhe. Sudah sejak satu tahun lalu, setiap hari Minggu, Kana mengnjungi Budhe. Kebetulan Budhe tinggal sendirian di rumah. Pakd...

Selamatkan Buah Hati dari "Setan Gepeng"

sumber gambar: depositphotos (Catatan Perenting dr Usth Narsiti) Beberapa waktu lalu sebelum puasa Ramadhan, kepada anak2 di kelas, saya menyampaikan sedikit nasihat. Nasihat itu adalah tentang penggunaan gedget, iphone, laptop, tablet dan sebagainya yg sejenis. Pada salah satu pesan yg disampaikan adalah "orang tua wajib mengetahui pasword HP. Tidak boleh ada salah satu dr anak2 yg merahasiakan pasword HP kepada orang tua" Reaksi anak2 ada yg wajahnya takut, ada yg biasa saja, ada yg datar, ada yg tersenyum ceria.  Saya pun melakukan poling melalui _ris hand_. Poling tersebut berisi pertanyaan siapa yg masih merahasiakan password HP kepada orang tua? Ada beberapa anak yg _rise hand_. Pesan ini saya sampaikan kepada anak2, setelah satu hari sebelumnya saya mendapat cerita dr anak2, bahwa ia sdh dikirimi sebuah screen shoot chat WA dr salah satu teman. Setelah mendapat cerita tsb, saya pun meminta kepada anak saya untuk menunjukan pesan tersebut. Sebagai orang dewasa, saya ter...