Langsung ke konten utama

TENTANG NABI ISMAIL DAN IBU, KENAPA MENANGIS? BAGIAN 2

sumber gambar: https://www.gramedia.com/literasi/keteladanan-nabi-ismail/

Ibu: "Iya sudah nggak haus lagi"
Ibu: "Bapkanya kan lamaaa sekali di kampung halaman..."
Abizard: "Oh di rumahnya lama ya, Bu?" datar.
Ibu: "Iya betul...sampai Nabi Ismail tumbuh besar..."
Abizard: "Besarnya seberapa, Bu?" tanyanya cukup serius. Sambil tanganya bergerak-gerak memeragakan simbol tinggi.
Ibu: "Nah, pas nabi Ismail sudah gede, Bapaknya dateng..." sambil mengkspresikan wajah bahagia.
Abizard: "Nabi Ismail seneng ya, Bu?"
Ibu : "Iya seneng banget, Mas..." antusias.
Ibu: menitikan air mata
Abizard: "Loh, Ibu kenapa nangis?" empati.
Ibu: masih menitik air mata dan bicara agak sesenggukan, "Bapaknya tuh bilang ke Nabi Ismail..."
Ibu: "Wahai anaku, Ismail, Allah SWT memberi mimpi kepada Ayah" suara dalem dan berat.
Abizard: "Terus, Bu".
Ibu: "Ayah diberi mimpi supaya" (nangis beneran) "mengurbankan kamu".
Abizard: "Ibu, Ibu kenapa menagis?" serius.
Ibu: "Mamas tahu apa nggak apa jawaban Nabi Ismail?" mengeluarkan suara sesenggukan.
Abizard: "Apa, Bu?" singkat padat jelas.
Ibu: "Ayah, kalau mimipi ini adalah benar dari Allah SWT, laksankanlah, Ayah" air mata keluar banyak.
Ibu: "Hebat apa nggak, Nabi Ismail?"
Abizard: "Hebat Bu"
Ibu: "Kenapa hebat?"
Abizard: "kan orangnya nurut sama orang tua, sama Allah SWT juga kan, Bu?"
Ibu: "Betul, Mas..."
Ibu: "Terus nabi Ismail sama Bapaknya pergi bareng untuk njalanin perintah Allah SWT"

Bersambung... 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layung

sumber gambar: SW Puspakurnai Pentigraf: Rosyidah Purwo Eyang Wardem berpesan kepada cucu tercintanya. Bunyi pesan itu adalah jangan keluar rumah saat layung jembrang atau layung sembrana sedang keluar. Kalau orang masa kini menyebutnya dengan istilah lembayung senja. Alasnnya sungguh aneh, adalah agar tidak terkena penyakit belek. Sebagai cucu yang baik, ia mengikuti saja kemauan Eyang tercintanya. Ia mengetahui tentang penyakit belek ini ketika duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Pak guru menyampaikan bahwa penyakit belek penyebabnya ada beberapa macam. Salah satunya adalah karena virus dan bakteri. Beberapa penyebab lain tidak ada kaitanya sama sekali dengan fenomena alam yang maha indah itu. Jadi penyakit belek yang pernah ia derita saat masih kecil dulu, tidak ada kaitannya dengan Layung.  Karena saking indahnya lembayung senja petang hari itu, si cucu lupa dengan nasehat Eyang. Di halaman mushola tempat ia ngaji Iqro dan suratan pendek, ia berdiri terpukau melihat indahn

Ngising

Cerpen: Rosyidah Purwo*)   Pagi hari, udara masih terasa dingin. Suara gemericik air selokan terdengar indah. Airnya yang jernih menambah indahnya suasana pagi itu.  Semburat mentari mulai terlihat di ufuk timur. Suara kicau burung dan sesekali katak bersahutan. Petani padi terlihat beberapa sedang mengaliri air.  Hijaunya persawahan membentang sepanjang mata memandang. Benar-benar pagi hari yang sempurna. “Ibu, aku ngising ” suara si Sungsu membuyarkan lamunan seorang ibu muda yang tengah asyik bercengkerama dengan kegiatan di dapur pagi itu.  Cekrek cekrek cekrek, terdengar suara seperti kamera beroperasi.  “Mas, kamu sedang apa?!” tanya ibu muda dari dapur dengan setengah berteriak. “Sedang membuat karya, Bu!” sahut si Sulung. Ia  masuk ke dalam rumah selepas menunaikan hajat alamnya pagi itu.  Entah mengapa, ia sangat suka melakukan rutinitas yang satu itu di selokan belakang rumah. Padahal closet di rumah ada.  “Mas,” sapa ibu muda itu, “mengapa kamu suka sekali buang hajat di sel

PUJI-PUJIAN; BUKAN TENTANG BAIK ATAU TIDAK, TAPI TENTANG KEBUTUHAN

  https://indonesiainside.id/risalah/2019/12/19/membawa-hp-saat-salat-berjamaah Banyak kisah di dalam masyarakat tentang seputar -jeda waktu menunggu imam datang- saat sholat jamaah di dalam masjid. Ada yang menggunakannya untuk melantunkan puji-pujian, ada yang menggunakanya untuk ngobrol asyik, ada yang menggunakannya untuk merenungi keagungan Allah SWT, ada yang menggunakanya untuk berselancar dengan dunia maya (meski tidak mayoritas, tapi hampir banyak yang melakukanya). Ada yang menggunaknya untuk nge- game  (meski tidak banyak). Ada pula sebuah kisah tentang orang yang dikafirkan oleh temannya sendiri karena melantunkan puji-pujian di dalam masjid saat menunggu imam datang untuk jamaah shalat. Ada pula kisah tentang seorang jamaah dengan enggan memagang mushaf sambil menunggu sholat jamaah didirikan walau tidak dibaca. Banyak pula kisah tentang mereka yang mampu menyelesaikan membaca quran sampai beberapa halaman. Apapun kisah yang muncul di tengah masyarakat, semua ini nyata dan