sumber gambar: https://www.islampos.com/15-nama-indah-bayi-perempuan-dari-alquran-1-94332/ |
Dalam beberapa tayangan vidio yang
sempat saya saya tonton di sela-sela waktu yang super sibuk di hari Minggu, saya biasanya
lebih suka vidio-vidio hikmah. Salah satunya adalah vidio yang menayangkan
orang kulit putih masuk Islam.
Beberapa ada yang tertarik masuk
Islam karena mendengar bacaan kitab suci umat Islam yaitu Al Quran. Entah
bagaimana Al Quran mampu membuat manusia yang sama sekali belum berinteraksi
denganya merasa tenang bahkan ada yang menangis. Mungkin karena Al Quran
menurut kami kepercayaan orang Islam adalah sebagai mukjizat akhir zaman.
Namun diluar semua itu, pendapat
pribadi saya adalah karena Allah SWT sebagai pemilik kalam itu sendiri telah
memilihkan diksi yang sangat pas dan tepat sesuai dengan keadaan manusia.
Menulis tentang diksi saya jadi
teringat akan curhatan dari salah satu orang tua murid yang menuturkan kalau
guru anaknya yang sekarang kalau berbicara membuat anak-anak jadi tidak
semangat. Terkesan sering disalahkan.
Dalam curhatan itu saya menyampaikan
kepada orang tua murid tersebut bahwa tidak ada guru yang menginginkan
murid-muridnya tidak lebih baik.
Semua guru memiliki harapan yang
sama, yaitu memiliki murid yang lebih baik. Hanya saja terkadang antara satu
guru dengan guru yang lain memiliki pilihan kata sendiri-sendiri untuk
menyampaikan informasi.
Ada guru yang pandai memilih diksi
yang tepat sehingga lawan bicara merasa nyaman dan mudah menerima informasi. Ada
guru yang pilhan katanya mbulet-mbulet. Ada guru yang memliki diksi isinya
ancaman, amarah, penilaian negatif.
Menulis tentang diksi mengingatkan
saya lagi tentang bapaknya anak-anak yang suatu saat menjanjikan kepada si
Sulung dan anak ke duanya berenang setiap hari Minggu kalau badan sehat.
Dalam kalimat yang dipilihnya,
terkesan makna bahwa kalau hari Minggu pasti pergi ke kolam renang apabila
badan sehat.
Sehingga pada suatu hari Minggu si
anak menagih janji kepadanya. Si Bapak yang tidak siap untuk bepergian
kelimpungan menanggapi si Sulung dan anak ke duanya. Saya pun sempat
menyentilnya “makanya, kalau mau menyampaikan apapun, pilih diksi yang tepat,
Pak”
Dari dua kasus di atas memberi
pelajaran kepada kita betapa diksi saat kita menyampaikan informasi baik penting
ataupun remeh temeh haruslah tepat agar orang lain yang menerimanya mampu menanggapinya
dengan baik.
Seperti Allah SWT yang telah
dengan sempurna memilihkan diksi yang sangat indah sehingga bisa diterima oleh
semua lapisan masyarakat tanpa pandang ras, agama, dan golongan.
Bukan menyamai keagungan Allah SWT
akan tetapi adanya Al Quran yang diturunkan oleh Allah SWT adalah memberi
pelajaran kepada kita bagaimana pentingnya diksi untuk komunikasi sehari-hari.
*) Rosyidah Purwo. Nama pena dari Narsiti. Guru di SMP Al Irsyad Al Islamiyyah
Al Islamiyyah Purwokerto. Aktif menulis sejak masih duduk di bangku kuliah.
Kadang dengan diksi yang tepat pun masih sering terselesaikan. Tetap ya ilmu komunikasi itu sangat penting. Agar tidak runyam
BalasHapusbetul Bunda...
BalasHapus