sumber gambar: doc pribadi |
Pagi ini, perut terasa keroncongan. Maklum sarapan tadi pagi buru-buru jadi hanya beberapa suap yang masuk ke dalam perut.
Sebelum berangkat ke sekolah bersama anak-anak, saya selalu menyempatkan diri untuk sarapan pagi kalau sedang tidak berpuasa sunnah atau wajib.
Pukul 08.30 wib, usai melaksankan kewajiban menebar ilmu untuk generasi tunas muda mendatang, perut meronta-ronta meminta untuk diisi. Saya menyempatkan diri untuk pergi ke kantin sekolah.
Saya mencari nasi kuning yang menurut hemat saya cukup praktis dan hemat di kantong. Sebelum saya membayar, mata saya melihat sebuah termos es berisi aneka macam es lilin dengan anekamacam rasa. Tidak biasa-biasanya lidah saya seperti menginginkan sekali es lilin pagi ini. Saya memutuskan memilih es lilin warna pink.
Sampai di meja guru, saya buka karet pengikat es lilin itu dengan perlahan. Menguar bau segar, sedaaappp...wangi...wangiii sekaliiii.
Buru-buru saya cicipi es lilin warna pink dengan sepenuh hati. Ahhhhhh...betapa segarnya...ingatan saya tertuju pada masa lalu saat es ilin semacam itu menjadi jajanan istimewa bagi anak-anak. Indah...asyik...membahagiakan...
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar