sumber gambar: https://fataya.co.id/kisah-nabi-ismail-singkat/ |
Kebiasaan anak-anak saya adalah meminta diceritakan kisah apa saja saat hendak tidur. Sebagi Ibu yang bijak tentu saja tidak akan memberikan cerita asal untuk didengarkan kepada buah hati tercinta.
Saya biasanya memberi penawaran, tentang kisah nabi-nabi. Karena anak-anak di sekolah sudah dikenalkan tentang nabi-nabi, sehingga bukan hal yang terlalu sulit untuk mengajak mereka memilih.
Kalau anak-anak tidak juga menemukan pilihan, saya yang akan membuat pilihan untuk mereka.
Ahad, 18 Juni 2023. Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 wib. Akan tetapi anak-anak belum ada yang tidur satu pun. Entah karena apa mereka belum juga memejamkan mata. Kalau saya lihat, sepertinya karena bercandanya mereka dengan adik-adik dan kakak-kakaknya yang membuat mata betah sekali untuk melek.
Abizard (dipanggil Embun kalau di sekolah): "Ibu cerita..." rengeknya manja, sambil memeluk leher saya dan mengendus-endus pipi saya.
Ibu: "Cerita apa?"
Abizard: "Nabi Yunus"
Ibu: "Kan kemarin sudah"
Abizard: "Nabi Nuh"
Ibu: "Kan sudah..."
Abizard: "Lahhh Buuu, cerita nabi siapa?" katanya merengek.
Ibu: "Nabi Ismail mau?"
Abizard: "Mau Ibu"
Saya memulai bercerita. Sebelum bercerita panjang, saya mengulang kembali tentang tokoh-tokoh yang berhubungan dengan kisah ini.
Ibu: "Abizard masih ingat Nabi Ibrahim?"
Abizard: "masih, Ibu"
Abizard: "yang dibakar nggak mempan kan, Bu?"
Ibu: ππ "nah, itu Ayahnya Nabi Ismail..." sambil meyakinkan.
Abizard: "Ohhh...(tertegun) "iya aku mau ceritanya, Bu..."katanya cadel dan manja.
Ibu: "Kamu tahu air Zam-Zam?"
Abizard: "Ia ingat lah, Bu" sombongπ"aku kan sudah pernah minum, Bu" masih sombong π
Ibu: π
Ibu: "Nabi Ismail pas masih kecil diajak pergi sama Ayah sama Ibunya"
Abizard: "diajak pergi ke mana, Bu?" antusias
Ibu: π
Ibu: "kamu tahu gurun pasir apa nggak?"
Abizard: "iya tahu lah, Bu, yang ada untanya" semangat.
Ibu: π
Ibu: "betul!"
Ibu: "Nabi Ismail ketika masih bayi diajak pergi ke gurun pasir...ketika sampai di tengah jalan, Ayahnya dapat perintah dari Allah SWT untuk kembali ke kampung halaman."
Abizard: "kampung halaman itu apa, Bu?"
(harap bersabar sahabat pembaca, melayani anak kecil kudu super ekstra sabarrrr)
Ibu: "misal Ibu pergi ke Bandung (anak-anak pernah ditinggal ke Bandung), Ibu kan pergi dari rumah tuh...nah besoknya Ibu balik lagi ke rumah..."
Abizard: "Oh jadi balik lagi ke rumah ya, Bu?"
Ibu: πdan garuk-garuk kepala yang tidak gatal
Abizard: "oo iya aku tahu, Bu" pede habis.
Ibu: "Nabi Ismail sama Ibunya ditinggal sendirian...nggak ada makanan...nggak ada minuman...terus nabi Ismail nangis karena haus..." menggebu dan full power
Abizard: "terus Bu" serius.
Ibu: "Ibunya lari-lari ke bukit..."
Abizard: "di gurun pasir ada bukit ya, Bu?"
Ibu: "ada..."
Ibu: "bolak-balik bolak balik sampai tujuh kali, sampai keringetnya banyak banget, sampai nafasnya habis, tapi nggak nemu-nemu air"
Abizard: antusias dan serius
Ibu: "tiba-tiba Nabi Ismail yang masih bayi, nagis sambil kakinya nendang-nendang..."
Abizard: memraktekan bayi kakinya nendang-nendang tapi salah gaya
Ibu: "Bukan begitu..kan masih bayi...nggak sambil berdiri" sabar ya sahabat pembaca...π
Abizard: memraktekan sambil tiduran
Ibu: "betul kaya gitu"
Abizard: "terus, Bu"
Ibu: "nah pas lagi nangis kencenggg, tiba-tiba dari bawah kakinya muncul air"
Ibu: "terus Ibunya bilang Zam Zam Zam Zam sambil tanganya ngumpulin air supaya bisa diminum..."
Abizard: "terus mereka minum ya, Bu?"
Ibu: "Iya betul"
Ibu: "nabi Ismail sama ibunya sudah nggak haus lagi..."
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar